“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” (2 Korintus 5:18,19)
I. PENDAHULUAN
Menurut anda, apakah yang merupakan tragedi terbesar di alam semesta ini? Apakah anda tahu apakah tragedi terbesar di alam semesta ini menurut pendapat orang pada umumnya? Apakah perang dunia kedua? Apakah gempa bumi yang memakan banyak jiwa, ataukah peristiwa 11 September yang menghancurkan gedung World Trade Center yang menelan begitu banyak korban jiwa? Untuk beberapa orang yang mereka anggap sebagai tragedi terbesar ialah tragedi yang mereka alami langsung, yaitu apabila kesusahan dan bencana menimpa mereka. Tetapi saudara, sebenarnya semuanya kesusahan dan tragedi yang saudara alami itu hanyalah merupakan hasil atau akibat dari tragedi terbesar alam semesta yang sesungguhnya.
II. ISI:
Pada saat ini saya ingin memberikan 6 (enam) pernyataan penting dari pengajaran atau doktrin yang kita yakini yang berhubungan dengan pertentangan (tragedi) terbesar di alam semesta ini yang kita kenal sebagai “Great Controversy,” atau “Pertentangan Besar.” Saudara boleh melupakan tulisan saya ini, tapi saudara akan mengetahui 6 pernyataan penting yang akan kita pelajari dalam khotbah ini.
1. Tragedi terbesar di alam semesta ini ialah fitnahan terhadap tabiat dan pemerintahan Allah
Disilah mulainya Pertentangan Besar itu, Setan berusaha untuk menghancurkan nama baik (reputasi) Allah. Mari kita baca kitab Wahyu 12:7-9 “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” Kitab Kejadian 3:4-5 kemudian mencatat: “Tetapi ular tua itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Saudara dua ayat yang telah kita baca diatas adalah merupakan illustrasi sederhana yang menerangkan akar rumput (grass root) dari Pertentangan Besar itu. Satu-satunya cara setan untuk dapat berhasil mengajak manusia itu untuk terpisah dan menjauh dari Allah serta memutuskan persahatan dan kesetiaannya dengan Allah ialah dengan cara mengacaukan pikiran manusia mengenai siapa Allah itu.
Mungkin saudara berkata, koq sesederhana itu? Koq mudah sekali? Koq sebodoh itu manusia bisa di kacaukan pikirannya! Saudara, mahluk yang namanya Setan, atau yang tadinya bernama Lucifer itu adalah mahluk yang cerdas, tangkas, persuasif, jangankan manusia, 1/3 dari malaikat yang bijaksana dan suci itupun bisa dia kelabui dan pengaruhi. Mahluk-mahluk yang berinteligen tinggi yang sehari-harinya bergaul dengan Allahpun berhasil dia pengaruhi, apalagi manusia.
Saudara, kalau kita mau jujur! Bahkan kita kadang kala nyaris ditipu oleh setan. Ada kalanya setan berhasil mempengaruhi kita dengan memberikan informasi yang salah tentang Allah. Pekerjaan setan untuk memfitnah tabiat dan pemerintahan Allah itu berlangsung terus hingga saat ini, bahkan beberapa diantara kita berhasil ditipunya.
Saudara, setiap dosa dan pemberontakan yang terjadi saat ini adalah merupakan hasil dari tragedi yang pertama ini, yaitu “fitnahan terhadap tabiat dan pemerintahan Allah.” Sekarang mari kita lanjutkan kepada langkah yang berikutnya. Jika tragedi terbesar di alam semesta ini adalah fitnahan terhadap tabiat dan pemerintahan Allah dan jika hal itu adalah merupakan penyebab dari semua tragedi yang ada sekarang ini, apa artinya hal ini dalam hidup kita sehari-hari sekarang ini? Inilah prinsip yang ke dua.
2. Setan berkuasa atas seseorang hanyalah dengan cara menipu orang itu perihal tabiat dan rencana Allah.
Buku Yohanes memiliki Thema pertentangan antara terang dan kegelapan. Apa yang dimaksud dengan “kegelapan” dalam hal ini ialah melambangkan “kekacauan” atau “kesalah pengertian tentang Allah,” sementara “terang” dalam hal ini berarti “kebeneran” atau “pandangan yang benar terhadap tabiat Allah.” Dalam kitab Yohanes, Yesus berkata kepada orang Farisi, “Kamu adalah anak-anak Bapamu, dan Bapamu adalah setan.” Orang-orang Farisi tidak menyukai hal itu.
Yesus mengatakan hal yang menarik mengenai setan. “Setan adalah Bapanya dusta dan bilama mana setan mengatakan dusta, dia sedang menyatakan sifat alaminya, karena memang begitulah cara kerjanya.”
Baiklah, adakah diantara kita yang telah menjadi korban penipuan setan? Saat ini banyak sekali orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Tuhan, tetapi ternyata mereka menyampaikan pekabaran yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Ada orang Kristen yang alergi terhadap “Hukum Tuhan.” ada yang alergi terhadap hari “Sabat,” dan yang mengajarkan bahwa manusia akan “dibakar untuk selama-lamanya dalam api neraka,” Sangat disayangkan semua ajaran-ajaran itu diajarkan oleh orang-orang yang mengaku dirinya mengajarkan atas nama Allah, tetapi ternyata mereka mengakibatkan manusia “jauh’ dari Allah.
Berapa banyak orang-orang yang telah murtad dari Kekristenan hanya oleh karena mereka melihat gambaran yang salah tentang Allah. Saudara, setan telah menipu 1/3 malaikat, setan telah menipu Adam dan Hawa. Dan saat ini dia juga sedang berusaha untuk menipu saudara dan saya. Saya ingin menyampaikan bagaimana cara setan dalam menipu kebanyakana manusia, bahkan orang Kristen sekalipun, ini berhubungan dengan “kesalah pengertian.” yakni “pendapat Allah tentang manusia harus dirobah.” Untuk itu mari kita melangkah kepada pernyataan atau statement yang ketiga.
3. Pendapat manusia tentang Allahlah yang perlu dirobah, bukan pendapat Allah tentang manusia.
Salah satu penipuan besar Setan ialah dia menanamkan pandangan dalam pikiran manusia agar Allahlah yang merobah pikirannya tentang manusia dan bukan manusia yang harus merubah pandangannya tentang Allah. Kelihatannya penipuan setan ini berhasil, itulah sebabnya sekarang ini kita lihat banyak agama-agama yang salah, misalnya seperti agama-agama timur yang berusaha menyiksa diri, menyalibkan diri yang semuanya itu dilakukan sebagai satu usaha untuk menarik perhatian Allah agar Allah merobah pendapat dan pandangannya mengenai manusia. Saudara, bahkan agama Kristen sendiri ada yang melakukan hal yang sama, yang berusaha untuk menarik perhatian Allah, agar Allah merobah pandangannya terhadap manusia.
Pada abad 15, 16 ada gereja Kristen yang harus melewati tangga Petrus, merangkak menderita untuk mencari perhatian Allah. Sekarang ini bahkan agama Kristen dan orang Kristen yang berusaha untuk menekankan perbuatan baik, Mereka seakan-akan berkata, “Tuhan bukankah sekarang ini Tuhan sudah melihat saya lebih baik karena apa yang telah aku buat? Bukankah Engkau sudah lebih senang melihat aku sekarang ini.?
Berapa seringkah hal seperti itu merembes dalam pengalaman anda? Berapa sering anda menemukan diri anda berkata: “Oh... aku tidak mau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hati Allah.” Sering kita merasa, bahwa Allah tidak akan senang kepadaku kalau aku melakukan “A,” tetapi Dia akan lebih senang kalau aku melakukan “B.”
Nah... Bukankah hal seperti ini yang dilakukan oleh kebanyakan agama saat ini? Yaitu : “Untuk berusaha agar Tuhan menyukai kita.” Saudara, pendapat seperti itu sebenarnya salah dan sama sekali tidak benar. Sebab jauh sebelumnya Allah sudah mengasihi kita. Mari kita baca Yohanes 16:25-27: “Semuanya ini Ku katakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.”
Saudara, sikap Allah Bapa dan Allah Anak kepada kita selalu menyelamatkan dan mengasihi. Dia selalu mengambil inisiatif untuk menyelamatkan dan memperdamaikan kita. Hal ini sangat jelas sekali bila mana kita baca dalam surat Rasul Paulus, 2 Korintus 5:18-19: “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
Saya suka terjemahan Alkitab Khabar Baik untuk anda dalam ayat 19 yang berkata: “kami memberitakan bahwa dengan perantaraan Kristus, Allah membuat manusia berbaik kembali dengan diriNya.” Nah sekarang mana yang benar, apakah dunia yang berusaha untuk merangkul Allah agar Allah diperdamaikan dengan dunia? Tidak, Allah sudah mendapaikan saudara dengan DiriNya, Allahlah yang mengambil inisiatif untuk mendamaaikan kita kepadanya.
Saudara, apakah yang dimaksud dengan legalis? Orang yang legalis ialah orang yang berkata: “Apabila saya berhasil melakukan hal ini, ini dan ini, maka Allah akan mengganggap bahwa aku in baik.” Problema orang yang legalis bukanlah oleh karena “dia mau menurut” tetapi oleh karena dia “tidak mengerti Allah.”
Sekarang marilah kita melangkah lebih jauh lagi. Jika setan adalah bapanya dusta, asalnya penipuan, apa yang kita perlukan untuk selamat? Bagaimana caranya kita menghindari tipuan setan? Inilah statemen (pernyataan) yang selanjutnya. Pernyataan ke 4.
4. Dasar, keadaan, arti dari keselamatan ialah mengenal dan menerima Allah sebagaimana Dia adanya.
Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau utus.” Ayat ini mengatakan “mengenal [mengetahui] Allah yang benar. Hidup kekal [keselamatan] diperoleh melalui pengenalan akan Allah yang benar, bukan :
1. Mengetahui gambaran Allah yang salah
2. Mengetahui Allah seperti yang dianjurkan oleh orang Parisi dan Saduki
3. Mengetahui Allah seperti yang diajarkan oleh orang Kristen lainnya
4. Tetapi mengetahui Allah sebagai mana Dia adanya, yakni seperti yang diajarkan oleh Alkitab
Saudara yang Allah inginkan dari kita ialah, agar kita mengerti siapa Dia, percaya sepenuhnya kepadanya, dan bersahabat dengan Dia. Mazmur 51:18,19: “ Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya ku persembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina ya Allah.” Jadi Allah lebih menyukai iman kita dari pada bau aroma persembahan yang kita sampaikan kepadaNya. Mengenal Allah dan menerima Dia sebagaimana Dia, itulah arti keselamatan.
Saudara, kalau mengenal Allah dan menerima Dia sebagaimana Dia, adalah arti dari keselamatan, kalau begitu apakah artinya hilang? Bagaimana Adam dan Hawa mulai hilang? Mereka mulai meyakini tipuan setan mengenai Allah. Setan datang kepada mereka di taman Eden dan setan menyatakan hal yang tidak benar mengenai tabiat Allah kepada mereka.
Setan berkata:
‒ Allah tidak mengatakan yang sebenarnya kepadamu
‒ Allah membatasi engkau
‒ Dia akan menghancurkan engkau kalau kamu tidak menurutinya
‒ Mereka mempercayai ucapan setan ini. Mereka tidak percaya kepada Allah. Akhirnya mereka berdosa
dan hilang
Saudara, ada hal yang perlu kita sadari. Jika kita menerima bahwa kita harus mengetahui dan mempercayai Allah sebagaimana Dia ada dan kita tidak perlu merobah pendapat Allah tentang kita, sebab Allah sudah lebih dahulu mengasihi kita, mengapakah orang Kristen hidup untuk Allah? Inilah statemen (pernyataan) yang ke 5.
5. Orang-orang Kristen hidup benar bukan supaya Allah menganggap mereka baik, tetapi suapaya dunia dunia sadar bahwa Allah itu baik.
1 Korintus 10:31 “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Sebenarnya apakah inti dosa Musa di padang belantara? Bilangan 20:10-11 “Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaat itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada merek: “Dengarlah kepadaku hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bujkit batu ini? Sesudah itu Musa amengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternaknya dapat minum.”
Bilangan 20:12, kata Tuhan “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk kepada negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”
Dosa Musa yang sebenarnya ialah bahwa dia tidak mewakili Allah dengan benar. Mereka tidak bertindak demi kemuliaan Allah. Saudara-saudara yang kekasih, bagi kita saat ini hal ini adalah merupakan suatu pelajaran penting, bawah adalah tanggung jawab kita untuk menjadi wakil Allah yang benar dan tepat di tengah-tengah dunia yang tidak mengenal Allah ini. Mari kita melangkah kepada pernyataan ke 6.
6. Tujuan dari pekerjaan penyelamatan Allah adalah untuk membangun kembali persahabatan, bukan hanya sekedar memperbaiki status yang sudah resmi.
Roma 5:8-11 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya. Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.”
Ayat ini berbicara mengenai pendamaian. Ayat ini berbicara mengenai masalah hubungan. Saya senang oleh karena ayat ini berkata bahwa kita telah diperdamaikan bila mana kita berada dalam Kristus. Inilah solusi yang Allah tawarkan terhadap tragedi terbesar itu.
Saudara, masalah Tragedi Terbesar di alam semesta ini ialah masalah “hubungan”. Masalah itu bermula pada saat setan menyatakan dusta tentang tabiat dan pemerintahan Allah. Pertentangan besar adalah merupakan issue “hubungan” apakah kita mau mendengar penipuan dan dusta setan mengenai Allah atau kita percaya kepada Allah yang benar.
III. KESIMPULAN
Saudaraku, apakah tragedi terbesar di alam semesta? Jawabnya ialah mempercayai dusta setan tentang Allah. Inilah keunikan gereja Advent, yakni memandang bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta, dengan manusia, dengan keselamatan kita selalu dihubungkan dengan “The Great Contreversy” ini.
Pertanyaan bagi kita sekarang ini, Apakah kita akan berperan dalam tragedi yang terbesar di alam semesta ini? Apakah kita percaya kepada dusta setan itu? Atau.... apakah kita menjadi bagian dari solusi Allah untuk mengatasi tragedi itu? Apakah kita mau tetap mengarahkan mata dan pandangan kita kepada Allah yang benar sehingga kita tidak mempercayai tipuan setan? Maukah kita dari sekarang ini melihat gambaran yang benar tentang Allah kita, yaitu Allah yang penuh kasih, dan yang selalu memperhatikan kita?
This entry was posted
on Jumat, 08 Agustus 2008
at 22.47
and is filed under
Santapan Rohani
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.