Belajar Bijak Dari Nelayan  

Posted by rsagala in

Seorang cendikiawan menumpang perahu di sebuah danau, lalu ia bertanya pada tukang perahu :

Cendekiawan :“Sobat, pernahkan anda mempelajari matematika ?”

Nelayan : ”Tidak.”

Cendekiawan : ”Sayang sekali, berarti anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan anda.” "Atau barangkali anda pernah mempelajari ilmu filsafat ?”

Nelayan : ”Itu juga tidak.”

”Cendekiawan : “Dua kali sayang, berarti anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan anda.”

”Bagaimana dengan sejarah?”

Nelayan : ”Juga tidak.”

Cendekiawan : ”Artiya, seperempat lagi kehidupan anda telah hilang.”

Tiba-tiba angin bertiup kencang dan terjadi badai. Danau yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi merekapun oleng. Cendikiawan itu pucat ketakutan, dengan tenang tukang perahu itu bertanya, ”Apakah anda pernah belajar berenang ?”

Cendekiawan :”Tidak.”

Nelayan : ”Sayang sekali, berarti anda akan kehilangan seluruh kehidupan anda.”

Seorang doktor di bidang Geocoastal Morphologist, yaitu sebuah cabang ilmu mengenai perpantaian yang sangat langka dimiliki ilmuan lain, ia berdiri di suatu tempat dan ditegur oleh nelayan.”Tuan, jangan berdiri disitu ! Tempat itu sangat berbahaya.”Dengan tertawa ngakak, doktor ahli pantai itu berkata :”Di dunia ini tidak banyak orang yang lebih mengerti seluk beluk perpantaian dibanding saya.”Ucapannya itu adalah kata²nya yang terakhir, ombak menerjang di tempat ia berdiri, menyeretnya ke tengah laut, dan ia pun lenyap.Kisah nelayan diatas mengajarkan kita :

  1. kita tidak boleh sombong, Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang tinggi hati akan direndahka, sebaliknya, orang yang rendah hati akan ditinggikan pada waktunya.
  2. Setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi keterampilan.
  3. Kita membutuhkan orang lain, tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu.

Cerita tentang nelayan adalah cerita klasik yang kebenarnnya perlu kita renungkan. Suatu kali seorang pengusaha sedang berlibur ke sebuah kampung nelayan, ia merasa terganggu saat melihat seorang nelayan sedang bersantai di bawah pohon.

Pengusaha : ”Pak, mengapa bapak tidak melaut ?”

Nelayan : ”Saya sudah melaut semalam dan saya perlu istirahat.”

Pengusaha : ”Kalau bapak melaut lagi, bapak akan menghasilkan banyak ikan.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : ”Bapak bisa mengumpulkan uang untuk membeli sebuah perahu.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : ”Dengan perahu itu, bapak tidak perlu lagi menyetorkan sebagian keuntungan bapak kepada pemilik perahu.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : ”Bapak bisa mengumpulkan lebih banyak uang untuk membeli perahu kedua.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : ”Dengan dua perahu, bapak bisa menghasilkan lebih banyak uang dan membeli perahu ketiga, perahu keempat, perahu kelima, dan seterusnya.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : ”Jika perahu bapak sudah banyak, bapak bisa menyewakannya pada nelayan lain, sehingga bapak tidak perlu lagi melaut.”

Nelayan : ”Lalu ?”

Pengusaha : “Bapak bisa hidup tenang dan bersantai.”Nelayan itu tersenyum dan berkata.

Nelayan : ”Menurut bapak, apa yang sedang saya lakukan sekarang ?”

Nasihat pengusaha itu baik, namun apa yang dilakukan nelayan itu justru mengajarkan kita satu hal, hidup harus seimbang. Pepatah Amerika mengatakan :

”Bekerja terus tanpa istirahat akan menghasilkan orang seperti Jack seorang yang mati dengan cepat dan Jean seorang janda yang kaya”

Sumbernya ada disini lho!

This entry was posted on Jumat, 08 Agustus 2008 at 23.32 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

2 komentar

Syalom.
Luar biasa webnya.
Thnx's. Tuhan Pasti Makin Memberkati

10 Agustus 2008 pukul 06.42

Bro Hadi Waluyo,

Syalom kembali bro!

Terimakasih atas komentarnya. Semoga blog saya yang sangat sederhana ini dapat menolong para pencari kebenaran.

10 Agustus 2008 pukul 06.56

Posting Komentar