REFORMASI, SUATU KEBUTUHAN YANG SANGAT MENDESAK  

Posted by rsagala in


Pendahuluan

Tahukah anda bahwa kata yang paling populer dari Sabang sampai Merauke sejak tahun 1998 lalu hingga saat ini ialah kata “reformasi.” Kata ini dipastikan selalu saja muncul di media massa termasuk di dalam media elektronik. Sampai hari ini gaung reformasi beredar dimana-mana, bahkan kata reformasi dikenal oleh semua lapisan masyarakat mulai yang terendah, menengah apalagi bagi para elite politik dan para mahasiswa. Sejarah di bumi persada ini telah mencatat bahwa kata “reformasi” telah behasil “melengser keprabonkan” mantan presiden Indonesia yang kedua yang pada saat itu telah memerintah untuk 32 tahun lamanya. Dan rakyat Indonesia sampai hari ini masih saja mendambakan reformasi yang lebih lagi, sebab ternyata reformasi di negara ini masih belum mencapai bentuk ideal yang diharapkan oleh orang banyak.

Saudara pembaca yang kami kasihi, apa yang telah saya tuliskan diatas hanyalah merupakan pengantar agar kita menyadari begitu pentingnya reformasi. Orang-orang duniapun tahu bahwa reformasi itu sangat dipelukan, apalagi kita sebagai anggota gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, refomasi rohani haruslah menjadi suatu kita yang paling urgen sekarang ini.

Mengapa Reformasi?

Kitab Yesaya 58:1 “Serukanlah kuat-kuat, jangan tahan-tahan Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beitahukan kepada umatKu pelanggaran mereka dan kepada kaum keturuanan Yakub dosa mereka.” Firman Allah mengatakan “sekaranglah waktunya” untuk menyatakan kelemahan dan dosa umat Allah, agar mereka sadar akan perlunya reformasi. Ellen White juga menegaskan, “Hendaklah para gembala sekrangn mengangkat suara dan menyerukan kebenaran masa kini. Hendaklah kita menunjukkan kepada umat itu dimana kita sedang berada sekarang dalam sejarah Nubuatan.” 5T 716.

Melalui tulisan ini saya akan memberikan sedikitnya 3 (tiga) alasan Alkitab dan Roh Nubuat, menga kita memerlukan reformasi saat ini, antara lain:

1. Reformasi perlu, karena saat ini umat Tuhan dalam kondisi suam (Wahyu 3:16). Roh Nubuat memberikan difinisi suam itu sebagai: (a) Kristen asalan (formalitas) (b) acuh dan tidak mau bertanggug jawab (c) Kerohanian yang netral (d) Memiliki pengetahuan yang dangkal (e) Melakukan tuntutan agama diluar Kristus (f) Merasa abahwa jabatan akan menyelamatkan (g) Mendenagrkan firman tetapi tidak mau melakukannya, dan (h) setengah hati. (Baca dalam 1 T 161, 1T 188, 5T 76,77 Sn 7 SDA BC 970).

2. Reformasi perlu agar umat Allah tahan menghadapi ujian pada masa yang akan datang. Hamba Allah Ellen G. White mengatakan “Umat Allah tidak akan tahan menghadapi ujian itu kecuali ada kebangunan dan reformasi rohani.

3. Reformasi perlu agar hidup kita sebagai umat Tuhan berbeda dengan dunia. “. . . umat Allah dewasa ini . . . sudah menjadi begitu mirip dengan orang-orang dunia, sehingga tidak ada perbedaan yang dapat dilihat.” (RH 20 Agustus 1903).

Dimulai dari mana?

Menurut Ellen G. White reformasi rohani harus dimulai dari para pekerja Allah, para pendeta, guru, pemimpin gereja. “Reformasi diperlukan diantara umat Allah. Tetapi akan dimulai pekerjaan penyuciannya dalam diri para pengerja.” (1T 469). Pandangan Ellen White ini sejalan dengan reformasi rohani Alkitabiah yang dilakukan oleh Hizkia (baca 2 Tawarikh 29-31)

Setelah para pekeja, maka beikutnya reformasi itu harus pula dilaksanakan di “rumah tangga kita sendiri dan dimulai oleh diri kita.” “Kita ingin supaya reformasi itu dimulai di dalam rumahmu sendiri. Kita ingin mereka yang ada disekitar akan bangun. Engkau yang harus memulainya. Dan ketika mereka melihat engkau mulai bekerja sendiri, mereka akan menyusul. Kami menginginkan reformasi dalam diri anak-anakmu …” (2T 376)

Saudara, jelaslah bahwa semua kita memerlukan refomasi, apakah anda adalah seorang pendeta, guru, pekerja, pemimpin gereja, anggota biasa, orang tua dan anak-anak, semuanya harus mengadakan reformasi rohani saat ini.

Bidang apa saja yang perlu mendapat perhatian?

Sama seperti masyarakat Indonesia mengharapkan reformasi total dalam pemerintahan dan negara Indonesia, kita juga diharapkan untuk mengadakan reformasi rohani total. Namun dalam tulisan kali ini secara khusus saya akan menitik beratkan agar masing-masing kita sedikitnya melakukan reformasi rohani dalam 6 (enam) hal penting, yaitu:

1. Reformasi dalam bidang makanan dan kesehatan. Mengapa? Karena “Umat Allah tidak bersedia untuk seruan nyaring pekabaran malaikat ke tiga. . . kegelojohan adalah dosa yang menaklukkan manusia pada zaman ini. Nafsu selera telah memperbudak pria dan wanita, membutakan pikiran dan menumpulkan kepekaan moral sehingga tidak sanggup menghargai kebenaran Tuhan yang suci dan mulia itu.” (CDF 32). “Tidaklah mungkin bagi mereka yang tidak mengalahkan selera, dapat mencapai tabiat Kristen yang sempurna.” (2T 400).

2. Reformasi dalam bidang penatalayanan. Mengapa? Karena selama ini cara kita dalam mengembalikan persepuluhan dan khususnya persembahan tidak mengikuti pola yang Alkitabiah. Asumsi saya, masih banyak dari antara kita yang belum mengembalikan sepenuhnya bahagian milik Tuhan. Saudara, “Allah tidak dapat mencurahkan Roh KudusNya apabila kita masih bersifat tamak.” (CS 52) Dalam memberikan persembahan juga bahkan banyak yang belum mengikuti sistem yang Alkitabiah (systematic benovalence).

Berikut ini saya akan mengetengahkan cara membeikan pesembahan yang diinginkan Alkitab. Saya sengaja membuat ini sebagai bahan perbandingan dengan kebiasaan banyak dari antara kita dalam memberikan pesembahan. Untuk itu mari kita baca instruksi Rasul Paulus dalam 1 Korintus 16:2,3. (Catatan: walaupun ayat ini berbicara mengenai cara untuk memberikan bantuan kepada orang umat Tuhan di Yerusalem, tapi secara pribadi saya meyakini, bahwa Tuhan juga mau agar kita melakukan hal yang sama dalam memberikan persembahan.


Rencana Allah

Rencana Manusia

Kapan diberikan?

Hari pertama dalam minggu, intinya disini ialah mendahulukan Allah. Setiap kali anda mendapatkan upah apakah itu harian mingguan dan bulanan, maka sisihkan pertama persembahan dan perpuluhan untuk Tuhan di rumah

Pada jam kebaktian khotbah, saat diakon mengumpulkan persembahan, mulai membuka dompet dan memilih nilai uang yang terkecil, tidak direncakan sebelumnya dari rumah

Siapa yang memberi?

Masing-masing orang

Anggota yang punya uang saja

Berapa banyak yang diberi?

Sesuai dengan berkat yang diterima

Sesuka hati (anehnya biasanya memilih yang lebih rendah nilainya)

Dimana diberi?

Di rumah sudah disisihkan, di gereja hanya meneyrahkan

Di gereja baru memutuskan berapa yang mau dibei

Mengapa harus begitu?

Supaya tidak memakan waktu

Tergantung promosi


Sudahkah kita mempraktekkan sistem pemberian persepuluhan dan pesembahan seperti ini? Jika belum mulailah mengadakan reformasi.

3. Reformasi dalam belajar Alkitab dan Roh Nubuat. Para ahli berkata bahwa kita dibentuk oleh apa yang kita makan dan yang kita minum. Hal yang sama juga terjadi dalam bidang keohanian. Jika kita tidak memberikan fikiran kita dengan makanan firman Allah dan Roh Nubuat makan keohanian kita akan menjadi kerdil. Ellen White menulis, “Tidak ada gereja yang majudalam kesucian kecuali anggota-anggotanya mencari dengan sungguh-sungguh kebenaran itu seperti mencari harta yang tersembunyi.” (GC 522.)

4. Reformasi dalam Musik dan Lagu. Sekarang ini kita, khususnya para orang muda harus berhati-hati dalam memilih musik dan lagu yang merka mainkan dan dengarkan. Mengapa? Karena ada banyak musik-musik yang justru membawa kita dari Tuhan, misalnya Metal, Rock dan sejenisnya. Jauh-jauh hari sebelumnya Ellen White telah menasehatkan umat Tuhan, bahwa “Setan akan membuat musik sebagai satu jerat.” (2SM 37,38) “Musik apabila disalahgunakan akan menjadi suatu kutuk yang sangat mengerikan.”

5. Reformasi Dalam Pemeliharaan Sabat. “Tindakan-tindakan dan perkataan kita harus dijaga pada hari Sabat.” (CG 529) “Jangan melibatkan diri dengan percakapan yang sia-sia pada hari Sabat … percakapan sia-sia dan yang lucu-lucu, merupakan pelanggaran terhadap hukum ke empat.” (CG 529,530 )

6. Reformasi dalam hal berdoa. Kata Yesus, “. . . berdoalah kamu supaya kamu jangan kena pencobaan. (Lukas 22:46) Saat ini banyak umat Allah yang melupakan kuasa doa, sekaranglah waktunya bagi kita untuk memperbaiki diri dan berusaha untuk menjadi para pendoa. Henok diangkat hidup-hidup ke Sorga, dia adalah orang benar. Apa rahasia hidup Henok? Jawabnya ialah, kerajinan dalam berdoa. “Henok adalah seorang yang kuat. . . dan ia mengadakan hubungan yang tetap dengan surga serta merasakan kebesaran Ilahi.” (PP 85)

Kesimpulan:

Kita hidup pada zaman kesuaman. Kristus mengamarkan agar kita segera mengadakan reformasi rohani, sehingga kesuaman itu dapat berobah menjadi kesungguh-sungguhan. Alkitab mengingatkan jika saja kita tetap dalam kondisi yang suam, kita akan dimuntahkan.

Reformasi rohani, adalah merupakan keharusan! Hal itu adalah merupakan syarat mutlak agar kita mendapatkan kecurahan Roh Hujan akhir, itupulalah yang membuat kita menjadi tahan uji pada masa-masa susah di depan kita menjelang kedatanganNya.

Kebangunan dan kesalehan yang besar, ialah kebutuhan terbesar yang paling mendesak untuk kita sekarang ini. Untuk memperoleh itu haruslah ada usaha dipihak kita yang pertama.” (1SM 128). Akhirnya saudara, marilah kita berusaha dan meminta bantuanNya agar dimampukan melakukan refonmasi rohani mulai saat ini. SEMOGA JAYA.

This entry was posted on Sabtu, 02 Agustus 2008 at 17.53 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar