I. PENDAHULUAN:

Sedikitnya Alkitab mencatat ada 14 orang yang memiliki nama “Yusuf.” Dari antara 14 orang itu, saya sangat mengagumi Yusuf yang telah menghabiskan waktunya di negeri Mesir, Yusuf yang sering menerima mimpi dari Surga. Saya ingin mengajak anda untuk mempelajari kehidupan Yusuf, orang yang dapat mempertahankan identitasnya sebagai anak Tuhan yang benar, hidup suci, meskipun dia dilahirkan, dibesarkan dan hidup ditengah-tengah keluarganya yang penuh dengan masalah dan penyelewengan.

Kitab Kejadian menurut saya pada dasarnya berfokus kepada 7 orang besar, yang masing-masing merupakan gambaran dari Yesus, diantara:

  • ADAM- melambangkan kepemimpinan dan penguasaan Yesus atas segalanya yang ada di alam semesta ini.

  • HABEL- melambangkan kematian Yesus yang tidak berdosa

  • NUH- melambangkan Yesus yang mempersiapkan tempat perlindungan bagi kita manusia.

  • ABRAHAM- menyatakan besarnya iman Yesus terhadap Allah Bapa.

  • ISAK- menggambarkan pengorbanan Yesus di kayu Salib.

  • YAKUB- menunjukkan Yesus sebagai Gembala yang besar

  • JUSUF- menggambarkan hidup Yesus yang benar dan tidak bernoda.

II. ISI:

Bilamana kita memperhatikan dengan seksama, maka kita akan mendapati sekitar 25% dari kitab Kejadian membicarakan mengenai Yusuf! Hal ini merupakan sesuatu yang mengherankan! Mengapa begitu banyak dari bagian kitab Kejadian itu diperuntukkan bagi Yusuf? Bisa jadi hal ini disebabkan oleh karena Yusuf sangat cocok melambangkan Yesus. Menurut para pelajar Alkitab, sedikitnya ada hampir 100 persamaan antara Yusuf dan Yesus! Yusuf , orang muda yang istimewa yang berbeda dengan orang-orang muda pada zamannya dan orang muda saat ini, yang sering sekali jatuh kedalam pencobaan dan dosa. Yusuf, dalam usianya yang sangat muda dapat menjaga kesucian dirinya.

Allah selalu menepati janji-Nya. Dalam Kejadian 12:2, Allah berjanji untuk menjadikan Abraham yang belum memiliki anak pada saat berusia 75 tahun untuk menjadi bangsa yang besar. 25 tahun kemudian, akhirnya Abraham mendapatkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishak.

Dan 215 tahun setelah janji kepada Abraham itu disampaikan Tuhan, keturunan Abraham masih hanya 70 orang saja (Lihat Kejadian 46:27). Jumlah 70 orang ini bukanlah merupakan jumlah yang cukup banyak untuk menggenapi janji Allah yang telah diberikanNya kepada Abraham untuk menjadi bangsa yang besar. Bahkan sebenarnya lingkaran keluarga yang kecil ini hampir saja menjadi spesis yang langka

Sampai 215 tahun lamanya seakan-akan Allah tidak akan menepati janji-Nya. Pernahkah saudara merasa seakan-akan Allah itu tidak akan menepati janji-Nya kepada saudara? Kadang-kadang kita berdoa dan berdoa tetapi tidak ada hasilnya. Tetapi Allah punya rencana yang tidak kita mengerti. Allah selalu menepati janjiNya. Masa depan saudara akan aman di tangan-Nya.

Selama 215 tahun bangsa Israel hanyalah merupakan satu kawanan yang kecil persis seperti orang-orang Bedouin ditengah-tengah padang pasir. Mereka tidak cukup kuat untuk mengalahkan para penduduk Palestina, orang-orang Palestina tidak begitu menghiraukan keberadaan mereka. Mereka itu bahkan tidak termasuk hitungan diantara bangsa-bangsa yang ada di Palestina. Kelaparan dan kesulitan selalu saja menimpa mereka, tetapi Tuhan punya rencana. Lebih kurang 250 tahun, sejak dari menyeberangi sungai Yordan dan masuknya bangsa Israel ke tanah perjanjian, Allah menggerakkan sejarah sedemikian rupa sehingga orang-orang Israel diterima di tanah perjanjian itu. Allah mengizinkan kelaparan dan peceklik yang hebat terjadi yang akan mengakibatkan orang-orang yang jahat di tanah perjanjian itu menjadi menderita. Ingat mengenai bahaya kelaparan yang didapatkan Firaun dalam mimpnya yang kemudian arti mimpi itu diterangkan oleh Yusuf bahwa akan terjadi 7 tahun kelaparan? Allah mengizinkan kelaparan itu terjadi. Semuanya ini ada dalam perencanaan Allah. Allah membiarkan kelaparan ini terjadi agar umat Allah dapat memasuki Mesir tanpa mengalami kesusahan.

Allah menggerakkan rombongan umatNya yang kecil itu memasuki Mesir. Dan disana orang-orang ini punya banyak makanan untuk dimakan, dan akhirnya merekapun mulai bertambah banyak jumlahnya. Sementara mereka berada di Mesir mereka berkembang dan bertambah banyak. Keluaran 1:7 ”Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.”

Setelah mereka berada di Mesir 215 tahun lamanya merekapun pergi dari sana. Pada saat mereka keluar dari Mesir ada lebih kurang 2 juta orang Israel (Alkitab mencatat bahwa laki-laki dewasa saja ada 600 ribu orang).

Mendahului krisis yang akan terjadi Allah telah mengirimkan seorang pria beserta dengan rombongannya yang kecil untuk mempersiapkan kedatangan umat Israel di tanah Mesir, negeri yang asing itu. Pria yang diutus oleh Tuhan itu tidaklain adalah Yusuf! Tetapi bahkan sebelum Allah mengutus Yusuf turun ke Mesir, Allah telah lebih dahulu mempermudah jalan bagi Yusuf untuk ke Mesir. Dapatkah saudara melihat betapa Allah itu telah bekerja dengan begitu teratur?

Orang Mesir membenci orang Ibrani. Allah harus melakukan suatu hal lagi. Dia mengizinkan perang terjadi di bagian Utara Mesir. Kemudian seorang Firaun yang bukan berasal dari orang Mesir memerintah Mesir, tempat dimana Allah akan mengirimkan bangsa Israel. Allah mengendalikan sejarah. Allah mengizinkan dynasti Hyksos yang berasal dari Asia memerintah Mesir. Firaun yang bukan berasal dari etnis Mesir ini lebih mudah menerima orang-orang Ibrani. Yusufpun kemudian diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir

Bisa saja Yusuf tidak mengetahui maksud Tuhan yang besar bagi dirinya. Yang dapat dilihat oleh Yusuf hanyalah kehidupan yang jahat dari saudara-saudaranya, pamannya yang jahat dan keluarganya yang tidak bahagia. Roh Kudus memilih untuk tidak memotong ranting-ranting dari keluarga Yusuf yang penuh kejahatan, agar kita dapat merasakan keadaan yang dialami oleh Yusuf dan kita memiliki pengharapan.

Saudara pembaca, jika anda hidup di lingkungan keluarga yang penuh dengan kejahatan dan penyelewengan, ingatlah masih ada harapan. Gen (sifat pembawa keturunan) bukanlah merupakan malapetaka yang membuat saudara menjadi gagal.

Sebagai seorang anak kecil Yusuf selalu ditempatkan diatas onta mereka bila dalam perjalanan. Yusuf tidak bisa melupakan begitu saja kepanikan keluarganya saat mendengar bahwa pamannya Esau, saudara kembar ayahnya sedang mengejar mereka dengan 400 hamba-hambanya yang kuat. Yusuf akan selalu mengingat bagaimana ayahnya Yakub pada keesokan paginya apabila ayahnya Yakub keluar dari perkemahan dengan kaki yang timpang, tetapi dengan wajah yang penuh kedaimanan dan suka cita. Dari sejak itu Yusuf menyaksikan bahwa ayahnya Yakub adalah merupakan seorang yang baru.

Sebenarnya Yusuf adalah orang yang tidak masuk hitungan. Dia datang dari keluarga yang penuh dengan penyelewengan dan gangguan. Dia dibesarkan oleh ibu tirinya, dan dua orang selir ayahnya, tak satupun diantara tiga wanita itu yang begitu mengasihinya seperti Rachel mengasihi dirinya.

Penyelewengan, kesalahan dan kejahatan berakar dalam pada keluarga Yusuf sejak hari pertama rumah tangga ayahnya didirikan. Yakub sangat mengasihi Rachel, tetapi kakaknya yang Lea masih belum menikah, jadi Laban, menggantikan Rachel dengan Lea pada pernikahan Yakub pada malam itu. Yakub tidak menyadari apa yang terjadi sampai keesokan paginya. Yakub telah bekerja selama 7 tahun untuk dapat menikahi Rachel pada malam itu, tapi malam itu dia ditipu. Akhirnya dia harus habiskan waktunya 7 tahun lagi bekerja untuk mendapatkan Rachel yang dikasihnya. Saudara pembaca, Yakub sedang memanen pekerjaan penipuan yang telah dilakukannya. Galatia--6:7 menuliskan: “…apa yang ditabur orang, itu yang akan dituainya.”

Rumah tangga Yakub sangat buruk. Rachel adalah merupakan istri yang paling disukai Yakub. Sementara Lea tidak begitu dicintai. Tetapi hanya Lea lah yang sejauh ini dapat melahirkan anak bagi Yakub. (Kejadian 29:31) Setelah Yakub mendapatkan 4 anak dari Lea, maka Rachelpun memberikan budaknya kepada Yakub dan dari sana Yakub mendapatkan 2 orang anak. Lea tidak mau kalah, dia juga memberikan budaknya kepada Yakub dan dari budak Lea, Yakub mendapatkan 2 orang anak. Bisakah saudara bayangkan 4 wanita dalam satu kemah? Situasi seperti ini sungguh sangat buruk bukan?

Coba kita selidiki apa saja yang dialami oleh Yakub dalam rumah tangganya:

  • Laban mengubah upah Yakub hingga 10 kali.
  • Rachel mencuri ilah (patung) ayahnya.
  • Saudara perempuan Yusuf diperkosa oleh orang kafir.
  • Saudara-saudara Yusuf menipu pria-pria yang ada di kota itu dan kemudian membunuh mereka semua.
  • Dan kemudian Yehuda berbuat dosa (berzinah) dengan menantunya Tamar

Daftar amoral yang terdapat dalam keluarga Yakub ini dapat ditambahkan lebih banyak lagi. Namunpun demikian Allah memilih seorang yang berasal dari keluarga yang penuh dengan dosa dan penyelewangan ini untuk membebaskan umatNya pada saat itu, oleh sebab Yusuf dapat menjaga kemurnian dirinya meskipun dia berada dalam lingkungan keluarga yang serba dipenuhi masalah dan dosa. Bagaikan bunga teratai yang muncul indah dari air yang kotor dan berlumpur, demikianlah Yusuf muncul sebagai seorang yang “murni” di tengah masyarakat dan keluarga yang amoral.

Saya sangat menghargai Yusuf! Ada banyak sebab mengapa saya sangat mengagumi dan menghargainya. Salah satu sebabnya ialah: "DIA DAPAT MEMUTUSKAN LINGKARAN." Apabila seorang orangtua disakiti pada masa kecilnya maka kemungkinan besar dia akan menyakiti anak-anaknya, kemudian anak-anaknya itu kemungkinan akan menyakiti anak-anak nya lagi. Itulah lingkaran yang berlangsung terus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Yakub meneruskan lingkaran penyelewengan dan kesalahan di rumah tangganya. Keluarga Yakub punya banyak penyelewengan dan gangguan dan tak seorangpun yang sanggup untuk menghentikannya. Kejadian 37:3 Yakub sangat menyayangi Yusuf melebihi saudara-saudaranya yang lain. Dengan tidak bijaksana dia (Yakub) memperlihatkan favoritisme. Mengapa ini terjadi? Oleh karena bertahun-tahun yang lalu Yakub juga adalah merupakan seorang anak favorit bagi ibunya Ribka. Benerlah kata pepatah ”Like father like son.” Yakub menuai kesalahan orangtuanya. Tapi Yusuf memutuskan lingkaran ini. Yesus dapat menolong saudara untuk menghancurkan dan memutuskan lingkaran dosa dan kejahatan kepada keinginanNya yang indah.

Yakub dan Ribka memanipulasi Esau dengan menukarkan hak kesulungan dengan semangkok kacang merah. Esau tertipu. Kemudian Yakub harus melarikan diri sepanjang hidupnya dengan hanya membawa pakaian yang dia pakai. Jakub mengalami suatu pengalaman yang disebut sebagai kepicikan Yakub. Tetapi pada malam yang gelap itu, akhirnya Yakub bertemu dengan Allah, setelah bergumul cukup lama akhirnya Yakub menyerahkan hatinya kepada Allah. Malam itu Yakub berjanji untuk melayani Allah selamanya. Malam itu secara total Yakub menjadi orang yang beriman kepada Allah. Yakub selamat. Yakub bertemu dengan Allah dan sejak itu ia melayani Allah sepanjang hidupnya.

Saudara, diantara anak-anak Yakub, hanya Yusuflah yang benar-benar seorang yang baik, sementara saudara-saudaranya dan anak-anak dari selir bapaknya adalah jahat. Mereka itu adalah merupakan suatu geng. Malah dua dari antara mereka adalah pembunuh. Untuk beberapa generasi keluarga Yakub ini memiliki reputasi yang jelek. Ketidaksetiaan, perzinahan, berdusta, memiliki ilah lain, menipu, melakukan dosa-dosa sex, hubungan sex antara saudara, bahkan anda pasti bisa menyebutkan beberapa lagi kejahatan dari keluarga ini. Kemungkinan satu-satunya hukum yang tidak mereka langgar dari antara 10 hukum Allah itu, adalah hukum hari Sabat.

Keluarga Yusuf bukanlah merupakan keluarga yang baik. Namunpun demikian Allah telah memilih Yusuf dari antara anggota keluarga yang berantakan ini untuk menyelamatkan umat-umatNya. Dari keluarga yang jahat ini muncul 12 pria yang namanya akan dicatat dalam pintu gerbang Yerusalem yang baru. Syukur kemudian bahwa orang-orang itu telah berbalik dan bertobat dalam hidupnya.

Allah sanggup untuk menjadikan keluarga dan rumah tangga jauh dari ideal dan kemudian menjadikan rumah tangga itu menjadi berkat yang besar. Allah juga dapat mengobah rumah tangga kita, bilamana keluarga kita tidak berfungsi dengan baik. Yakub mengawali dirinya sebagai seorang ayah yang tidak sempurna, tetapi kemudian dia bertobat dan membawa keluarganya sesuai dengan rencana Allah.

Allah mau agar kita bangkit dan meninggalkan kejahatan kita, Dia akan memberikan kekuatan kepada kita untuk melakukan hal ini. Bukanlah merupakan kehendak Allah agar kita tetap melakukan gaya hidup kita yang jahat yang kita warisi. Jika saudara memiliki seorang ayah yang pemabuk, anda tidak harus menjadi seorang pemabuk. Anda bisa menghancurkan lingkaran itu sama seperti Yusuf dengan cara menyerahkan hidup anda pada Yesus. Anda dapat menjadi orang yang berbeda. Filipi 4:13 ”Segala seuatu dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Allah dapat mengubah anda, memperbaiki masa lalu anda. Yusuf punya banyak alasan untuk meneruskan lingkaran kebobrokan rumah tangganya. Contoh sehari-hari yang dilihatnya di rumahnya hanyalah kejahatan belaka. Dia telah terlatih untuk melakukan kesalahan. Tetapi Yusuf dapat bangkit dari keadaan itu dengan cara memberi dirinya bagi Kristus.

Selain cerita mengenai Yusuf ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa kita juga dapat hidup murni dan memiliki tabiat seperti tabiat Kristus, serperti Yusuf, diantara tokoh-tokoh Alkitab lainnya. Kita juga memerlukan cerita Yusuf untuk melihat bagaimana Allah dapat mengubah Yusuf, Allah dapat mengubah saya.

Saya yakin benar bahwa Yusuf pada masa mudanya, telah mengikuti jejak ayahnya Yakub untuk menerima Yesus sehingga kepada Yusuf Allah memberikan hati yang baru dan dia menjadi ciptaan yang baru. Para pembaca yang terkasih, khususnya orang-orang muda, seperti Yusuf, jika anda menyerahkan hati anda kepada Yesus, maka Dia akan menerima anda, tidak masalah apa yang telah anda lakukan pada masa yang lalu. Allah tidak mengingat-ingat masa lalu kita masing-masing, justru apabila kita datang kepadaNya sekarang ini dalam keadaan kita yang seperti ini, maka Dia akan mengubah hidup kita melalui kasihNya yang ajaib itu. Benar, Yusuf tidak memiliki kejahatan ditengah-tengah keluarganya yang penuh dengan kejahatan, dia tidak seperti saudara-saudaranya yang lain. Yusuf sangat berbeda dari mereka semua. Yusuf adalah manusia baru, sebab dia telah menerima Allah sebagai Bapanya

Menurut catatan Alkitab memang biasanya dosa-dosa orangtua akan dibalaskan sampai tiga turunan (Baca Keluaran 34:7. tetapi saudara, Yusuf memutuskan tradisi ini. Yusuf adalah merupakan hasil produksi masa lalu tetapi dia tidak dikungkung oleh kejahatan masa lalu orangtua dan keluarganya.

Paulus berkata dalam I Korintus 10:11: "Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman akhir telah tiba.” Saudara pembaca, kehidupan keluarga Yusuf adalah merupakan contoh bagi kita, hal ini adalah merupakan nasehat bagi kita semua. Pengalaman keluarga Yusuf mengingatkan bahwa kita dapat berubah.

Jika anda adalah seorang muda dan hidupmu penuh dengan kekerasan dan kesulitan dan anda berada dalam padang belantara dosa, saya mengajak anda untuk memandang Yesus dan datang kepadaNya. Serahkanlah akar keberadaanmu yang jauh berada di dalam, ke dalam air kehidupan Yesus Kristus, maka anda akan diobahkan. Anda akan bertumbuh dan akan menghasilkan banyak buah

Allah Yusuf masih hidup hingga saat ini dan Dia dapat memberikan kemengan kepada anda, Dia akan membuat anda berhasil untuk mengalahkan kecenderungan-kecenderungan jahat dan masa lalu anda yang kelam. Bagi kita orang-orang tua yang nyaris putus asa oleh karena keadaan anak-anak kita yang mungkin jauh dari Tuhan, percayalah bahwa Allah masih dapat menyelamatkan anak-anak kita. Memang kadang-kadang kita nyaris putus asa, tetapi yang pasti bahwa Allah kita itu ada dan Dia akan turun tangan untuk menolong kita. Percayalah kepadaNya.

Saya ingin agar anda bisa melihat sesuatu yang sangat khusus mengenai Allah kita itu. Jika anda lupa terhadap tulisan saya ini, saya ingin agar saudara dapat menangkap dan mengingat poin penting ini: Bagaimana Tuhan memandang keluarga Yusuf yang berantakan dan penuh penyelewengan dan kejahatan itu? Bagaimana Tuhan telah memilih keluarga yang penuh dengan kesalahan itu menjadi umatNya? Apakah anda melihat bahwa keluarga Yusuf ini adalah merupakan keluarga yang paling buruk, tetapi Allah tetap memilih mereka?

Lihatlah, begitu banyaknya kejahatan yang terjadi dalam rumah tangga ini. Saya ingin agar anda mengerti bahwa cara Allah melihat berbeda dengan cara kita melihat. Bagaimana Allah melihat keluarga Yusuf yang penuh dengan kejahatan ini? Mari kita baca dalam Bilangan 23:21 “Tidak ada ditengok kepindangan diantara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran diantara orang Israel.” Dalam Alkitab versi NKJV disebutkan: "He has not observed iniquity in Jacob, nor has he seen wickedness in Israel!"

III. KESIMPULAN:

Dapat anda melihat implikasi dari ayat Bilangan 23:21 ini? Saudara, bilama Allah memandang dan melihat keluarga Yakub, apa yang Allah lihat? Ayat itu berkata”Dia tidak melihat kesalahan dalam keluarga Yakub.” Allah tidak melihat keluarga yang penuh kesalahan dan penyelewangan ini. Malah yang Dia lihat adalah adanya potensi dari keluarga ini. Dia melihat bahwa keluarga ini memiliki potensi untuk menjadi umat Allah.

Betapa ajaibnya Allah kita itu, Dia tidak melihat dosa dalam keluarga ini. Alkitab memang tidak mengatakan bahwa keluarga ini tidak berdosa, tetapi bilamana Allah melihat keluarga Yakub dan keluarga Yusuf ini, maka dosa itu menjadi hilang.

Betapa mengherankan, bahwa Allah juga melihat tidak ada dosa dalam diri anda. Allah tidak melihat anda sebagaimana anda, tetapi Dia melihat bahwa ada potensi untuk diselamatkan dalam diri kita. Dia melihat dalam diri kita masing-masing ada potensi untuk menjadi umat Allah yang baik, benar dan setia. Bilangan 23:21 mengatakan bahwa bilamana Allah melihat Israel "He didn't see any wickedness in Israel.” (Dia tidak melihat ada kelemahan dan dosa di Israel).

Betapa luar biasanya Allah kita itu. Alkitab mengajarkan bahwa bilamana Allah melihat saya, Dia tidak melihat bagian luar diri saya, tetapi Dia melihat hati saya, Dia melihat potensi dari hati saya. Dia melihat bahwa saya telah ditutupi oleh darah Anak Domba yang mahal itu. Allah telah menanggungkan segala kelemahan dan dosa kita kepada Kristus. Mari kita baca dalam Yesaya 53:6

“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian.”

Anda dan saya sepenuhnya selamat hanya oleh karena kebenaran Kristus. Puji Tuhan untuk semuanya ini. Khabar baik saat ini adalah, bahwa di dalam Kristus kita ini adalah ciptaan baru. Kita telah diampuni. Marilah kita berdoa kepada Tuhan agar kita selalu berada pada jalan Allah yang benar meskipun kita hidup dalam dunia yang serba amoral. Ingatlah, bahwa Allah melihat di dalam diri kita masing-masing ada potensi untuk diselamatkan. Akhirnya, marilah kita seperti Yusuf yang telah berhasil meruntuhkan tradisi penyelewangan dalam rumah tangganya. Kita juga bisa melakukan hal yang sama jika kita mau menyerahkan diri kita kepada Kristus.

This entry was posted on Sabtu, 02 Agustus 2008 at 18.14 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar