PERLENGKAPAN DARI ALLAH  

Posted by rsagala in


I. Pendahuluan:

Surat kepada jemaat Efesus, adalah merupakan salah satu dari 14 surat yang telah ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat Kristen yang mula-mula yang termasuk pada kanonisasi Alkitab. Surat Efesus ditulis dari kota Roma oleh Rasul Paulus pada sekitar tahun 61-63 Masehi. Sewaktu menulis surat Efesus, Rasul Paulus sedang berada dalam penjara Roma. Sesuai dengan nama surat itu, surat Efesus itu dituliskan untuk orang-orang Kristen Efesus yang anggota-anggota jemaatnya terdiri dari orang Kristen yang memiliki latar belakang agama Yudaisme dan juga orang Kristen yang memiliki latar belakang kekafiran, orang-orang yang berasal dari ras Asia, Eropah, para hamba dan orang-orang yang merdeka. Tema utama surat Efesus ini ialah “Kesatuan dalam Kristus.”

Dalam salah satu bagian dari surat Efesus, tepatnya dalam Efesus 6:10-20, yaitu bagian yang menjadi artikel rohani kita saat ini, Rasul Paulus menulis tentang :Perlengkapan dari Allah. Bagian ini mengingatkan kita yakni orang-orang Kristen yang hidup pada abad ke 21 ini, bahwa kita sedang hidup dalam dunia yang setiap saat berhadapan dengan pertempuran iman dan rohani. Dimanapun kita berada, dalam waktu kapanpun dan dalam saat bagaimanapun, kita harus siaga dengan perlengkapan dari Allah, sebab iblis selalu siap sedia untuk memerangi kita, sebab ia selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk merongrong iman kita dan menjadikan kita sebagai pengikutnya.

Sebagai seorang Kristen, kita adalah merupakan tentara Allah. Setiap saat kita berperang melawan musuh kita yang kekuatannya sungguh sangat luar biasa. Untuk menghadapinya tidak bisa tidak, kita harus menggunakan perlengkapan Allah, jika kita mau menang dalam pertempuran itu.

Rasul Paulus dalam surat Efesus 6:10-20 menyinggung tentang hubungan kita dengan: (1) sesama orang Kristen, (2) dunia luar, (3) rekan sekerja, (4) pimpinan kita, (5) bagaimana kita harus hidup diantara orang-orang yang tidak se-iman dan (6) bagaimana kita harus menghadapi kekuatan si jahat.

II. Isi:

Saat ini kita hidup di tengah-tengah dunia yang sangat jahat, sehingga kita sangat memerlukan perlengkapan dari Allah. Ayat yang kita dalami saat ini menjelaskan bagaimana sikap kita sebagai seorang Kristen harus hidup di tengah-tengah dunia yang bukan Kristen. Efesus 3:13 ”Sebab itu ambillah seluruh perlengakapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari, yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”

Biasanya kita akan merasa senang dan aman bila berada di tengah-tengah orang yang satu iman dengan kita. Kita dapat berkumpul bersama, berbagi rasa suka dan duka, berdoa bersama, belajar firman Tuhan bersama-sama, ke gereja untuk mengikuti kebaktian secara bersama-sama, mengadakan retreat dan perkemahan secara bersama-sama. Ayat kita saat ini mengingatkan kita bahwa tidak selamanya kita hidup bersama-sama dengan saudara-saudara kita se-iman. Adakalanya kita bergaul dengan orang-orang yang tidak se-iman dengan kita, malah dengan orang-orang yang secara terang-terangan tidak mengakui adanya Tuhan.

Kita bergaul dan bersahabat dengan orang-orang yang tidak se-iman dengan kita, kita berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak se-iman dengan kita, kita berada di tempat kerja dan bergaul dengan rekan sekerja yang tidak selamanya se-iman dengan kita. Semuanya keadaan ini membuat kita harus memperlengkapi diri dengan perlengkapan senjata Allah, sehingga kita tidak jatuh dan kalah kepada penarikan dunia ini.

Sedikitnya ada 3 hal penting yang ingin saya sarankan agar kita miliki dalam hidup ini berdasarkan Efesus 6:10-20, ketiga hal itu antara lain:

1. Kekuatan dari Allah

Masing-masing kita perlu menyadari bahwa saat kita sedang hidup dalam dunia yang semakin hari semakin jahat dan bobrok. Tidak heran mengapa dalam suratnya Rasul Paulus berkata: ”Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.” (Efesus 6:10)

Mengapa kita memerlukan kekuatan dari Tuhan? Apakah kekuatan kita sebagai seorang Kristen tidak cukup? Saya sangat yakin bilamana kita berusaha melawan dunia ini dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri, jika dalam peperangan ini kita hanya terpaku terhadap ”diri,” maka kita akan gagal total. Mengapa? ”Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di dunia.” (Efesus 6:12)

Sering kita mempersalahkan orang lain bila kita gagal dalam mempertahankan iman kita. Kita sering berkata: ”Di tempat saya sulit sekali menjadi orang Kristen, terlalu banyak sahabat-sahabat saya yang bukan Kristen, mereka selalu saja berusaha untuk menggoda saya, akibatnya sulit sekali bagi saya untuk mempertahankan iman saya.”

Dalam satu sisi memang benar! Menjadi orang Kristen sangat sulit. Kita harus dapat mengalahkan diri. Tetapi alasan utama mengapa kita sulit mempertahankan iman kita ialah oleh karena kita berperang bukan melawan manusia, tetapi ”melawan roh-roh jahat dan kuasa kegelapan.” Itulah sebabnya kita memerlukan kekuatan dari ”luar” diri kita, yakni kekuatan dari Allah.

Setan ingin agar kita gagal mempertahankan iman percaya kita sebagai seorang Kristen dalam kehidupan kita sehari-hari. Dia mau agar kita tidak berhasil menjadi orang Kristen yang menang dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah sebabnya dia selalu berusaha untuk mencari 1001 cara dan berusaha untuk menggunakan segala daya dan upayanya untuk menjatuhkan kita bahkan, jika mungkin menarik kita jauh dari Kristus. Untuk mengalahkan serangan si jahat inilah kita memerlukan kuasa dari Allah.

Ada kecenderungan bagi beberapa orang Kristen terlalu ”melihat” kepada perkara-perkara yang jahat. Mereka selalu melihat bahwa setan dan malaikatnya ada di mana-mana untuk membujuk mereka melakukan dosa. Mereka lupa bahwasanya Roh Tuhan juga ada di mana-mana dan selalu siap untuk memberikan pertolongan kepada mereka.

Saat ini saya ingin katakan kepada kita semua, ”jangan terlalu memusatkan diri dan melihat hal-hal yang tidak baik sedang dan yang akan kita hadapi, tetapi marilah kita melihat kepada Kristus.” Pengalaman Rasul Petrus mengajarkan kepada kita bahwa bilamana kita memusatkan perhatian kepada Kristus, maka kita akan menang. Tetapi bilamana kita mengalihkan pandangan kita dari Kristus, kita akan jatuh. Oleh karena itu, mari kita memandang kepada Kristus dan meminta kekuatan-Nya, agar kita menang melawan peperangan iman kita.

2. Perlengkapan Allah

Peperangan yang sedang kita hadapi saat ini adalah merupakan peperangan sungguhan. Untuk dapat menang dalam peperangan ini, Allah sudah mempersiapkan segala perlengkapan yang harus kita gunakan. Rasul Paulus mendaftarkan perlengkapan-perlengkapan Allah itu dalam Efesus 6:14-17, antara lain: (1) kebenaran, (2) keadilan, (3) kerelaan, (4) iman, (5) keselamatan dan (6) firman Allah. Seorang Kristen hanya akan menang dalam peperangan iman ini bila ia mau dan rela menggunakan perlengkapan Allah yang telah tersedia ini.

Sejenak marilah kita melihat lebih jauh perlengkapan-perlengkapan Allah ini. Ayat itu mengatakan bahwa kita harus menggunakan ”ikat pinggang kebenaran.,” ini artinya, kita harus meyakini kebenaran injil itu, yaitu bahwa kita telah diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan melalui iman. Hanya pengertian akan injil inilah yang membuat kita berdiri teguh dalam iman percaya yang kita miliki.

Saat ini ada banyak pengajaran dan dogma yang mengatakan bahwa kita selamat oleh karena perbuatan baik kita, tetapi Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa hal itu tidak benar. Kita harus sepenuhnya meyakini bahwa ”anugerah Kristus sajalah yang menyelamatkan kita, dan keselamatan itu kita terima melalui iman kita.”

Bagaimana dengan ”baju jirah keadilan?” Dalam Efesus 4:24 disebutkan bahwa kita ini adalah ciptaan baru dan telah menjadi manusia baru. Kita telah diciptakan menjadi manusia baru yang hidupnya seperti Allah. Jadi, ”baju jirah keadilan” adalah menggambarkan ”gaya hidup” kita sebagai seorang Kristen. ”Berbaju jirah keadilan,” berarti sebagai seorang Kristen kita harus memiliki gaya hidup yang berbeda dengan gaya hidup orang dunia. Sebagai seorang Kristen yang ”berbaju jirah keadilan,” kita harus hidup, suci, kudus dan bersikap adil.

Bagaimana dengan perlengkapan selanjutnya, yakni ”kasut?” Kasut atau sepatu yang harus kita pakai, menurut Efesus 6:15 adalah kesiapan untuk membagikan injil kebenaran yang telah kita miliki. Itu artinya, kita harus siap membagikan iman Kristiani kita kepada orang-orang lain yang bergaul dengan kita, kapan saja, di mana saja dan dalam kondisi yang bagaimanapun. Bahkan, kita harus berusaha untuk mencari kesempatan agar kita dapat membagikan iman kita kepada setiap orang yang bergaul dengan kita, dan pada waktu yang sama kita juga harus siap memberikan jawaban yang tepat dan benar kepada setiap orang yang bertanya sehubungan dengan iman kita kepada kita.

Berikutnya mengenai ”perlengkapan perisai iman dan ketopong keselamatan!” Dalam Efesus 6:16,17, Rasul Paulus berkata bahwa keselamatan kita peroleh oleh karena anugerah, melalui iman. Inilah injil itu! Setiap perlengkapan dari Allah ini berhubungan langsung dengan injil. Dengan kata lain, menggunakan perlengkapan Allah berarti kita harus mengetahui injil dan memiliki gaya hidup seperti yang disebutkan dalam injil. Tidak ada jalan lain, jika kita mau menjadi tentara Allah yang kuat, kita harus mengetahui injil atau firman Allah. Hanya inilah satu-satunya cara kita untuk dapat menang melawan musuh kita. (Ingat pengalaman Yesus sewaktu Dia dicobai.)

Masing-masing kita tahu pasti bahwa kemenangan Yesus dalam menghadapi pencobaan itu adalah oleh karena Dia bergantung kepada Allah dan menghidupkan firman Allah. Tetapi mari kita bertanya kepada diri kita sendiri: Pakaian yang bagaimana yang saya pakai? Apakah gaya hidup saya berbeda dengan gaya hidup orang yang bukan Kristen? Apakah saya sudah memakai seluruh perlengkapan senjata Allah? Apakah pekerjaan saya salalu ditandai oleh kebenaran dan keadilan?

Bisa jadi kita kelihatannya cantik, bersih, rapi dan modis, sehingga banyak orang tertarik melihat penampilan kita. Tetapi apakah Yesus ada dalam hati kita? Yesus mau agar orang tertarik melihat kita bukan oleh karena penampilan luar saja, tetapi Yesus mau agar orang-orang tertarik kepada kita, karena kita sedang menggunakan dan memakai perlengkapan Allah dan Yesus ada di dalam hati kita.

Apakah kita mengetahui sepenuhnya injil itu? Sudahkah kita menghidupkan injil itu, setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik? Inilah arti sesungguhnya dari menggunakan perlengkapan Allah, yaitu ”hidup seperti Kristus Hidup.

3. Berdoa:

Rasul Paulus berkata dalam Efesus 6;18, ”Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu di dalam permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.”

Jika kita mau memiliki kekuatan dalam dunia yang serba jahat ini, maka kita perlu mengenakan perlengakapan Allah. Kita harus mengetahui dan menghidupkan injil itu. Tetapi kita juga harus berdoa.

Berbicara mengenai berdoa, terlalu sering kita hanya berdoa untuk kepentingan pribadi dan jarang untuk mendoakan orang lain. Bukan hanya itu saja, kita juga lebih sering memohon kepada Tuhan segala yang kita inginkan bukan apa yang kita butuhkan. Tidak heran, jawaban doa yang kita terima dari Tuhan bukan seperti apa yang kita harapkan.

Mengapa kita tidak cukup berdoa untuk keperluan diri kita saja, tetapi juga berdoa untuk orang lain? Baik diri kita maupun saudara-saudara kita khususnya yang satu iman dengan kita sekarang ini juga sedang menghadapi peperangan seperti yang kita hadapi. Jadi jika kita saling mendoakan maka hasil doa kita akan lebih efektif.

Rasul Paulus juga memberikan nasehat kepada kita agar kita juga mendoakan orang-orang yang aktif dalam memberitakan Firman Allah. Efesus 6:19, ”Juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil.”

Kesimpulan

Jika kita lupa untuk meminta kekuatan dari Allah, mengenakan perlengkapan Allah, jika kita lupa untuk berdoa, maka kita akan menjadi orang Kristen yang lemah. Ketiga hal ini adalah merupakan kunci kemenangan kita dalam menghadapi peperangan iman.

Sekali lagi peperangan yang kita hadapi ini nyata! Kita sedang berhadapan dengan musuh yang sangat kuat. Efesus 3:13 ”Sebab itu ambillah seluruh perlengakapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari, yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”

Untuk dapat mempertahankan kemurnian iman kita dalam dunia yang semakin mengalami digradasi moral ini, untuk dapat berdiri teguh di dalam Tuhan, maka kita dianjurkan untuk memperlengkapi diri dengan perlengakapan Allah, yaitu (1) kebenaran, (2) keadialan, (3) kerelaan, (4) iman, (5) keselamatan, dan (6) firman Allah.

Ayat ini tidak berbicara mengenai orang Kristen yang harus mengandalkan ototnya dalam pertempuran imannya. Orang Kristen tidak harus memiliki otot sekekar oto Arnold Schwartnenegger, tetapi orang Kristen harus memakai senjata yang dianjurkan oleh rasul Paulus, yaitu senjata yang sifatnya ”bertahan.”

Sebagai seorang Kristen kita diharapkan untuk selalu mengenakan perlengkapan senjata Allah, sehingga di dalam pergaulan kita, di dalam pekerjaan kita, di dalam bermasyarakat kita dapat mempertahankan kemurnian iman kita. Marilah kita meminta kuasa dari Tuhan, mengenakan perlengkapan Allah, dan mau menjadi orang Kristen yang suka berdoa, sehingga penarikan dan keindahan dunia ini tidak meninabobokkan dan melemahkan iman kita. Akhirnya jadilah orang Kristen yang memiliki gaya hidup Kristus.


This entry was posted on Sabtu, 02 Agustus 2008 at 18.18 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar